Sebuah
calon bintang raksasa dengan massa jauh lebih besar dibanding
Matahari di tata surya ini sedang tumbuh dalam sebuah gelembung gas.
Gambar embrio bintang tersebut terekam oleh teleskop Herschel milik
Badan Luar Angkasa Eropa (ESA).
Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.
Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
“Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille.
“Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi,” lanjut Zavagno.
Herschel memiliki kemampuan unik yakni mampu melihat proses fisik yang tidak bisa dilakukan teleskop lain. Teleskop Hubble misalnya, tidak bisa melihat secara detail seperti yang dihasilkan Herschel. (Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati)
Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.
Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
“Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille.
“Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi,” lanjut Zavagno.
Herschel memiliki kemampuan unik yakni mampu melihat proses fisik yang tidak bisa dilakukan teleskop lain. Teleskop Hubble misalnya, tidak bisa melihat secara detail seperti yang dihasilkan Herschel. (Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati)
watch this video and see the question.
Fenomena apakah yang terlihat di video
itu? Apakah dunia akan segera runtuh dan menimpa kepala kita? Ataukah
ada empat planet lain yang sedang bergerak mendekati bumi?
awaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: Tidak!
Fenomena di atas memang luar biasa dan tentu saja langka. Namun, fenomena ini sebenarnya adalah fenomena atmosferik yang telah dikenal dengan baik di dunia sains. Nama fenomena itu adalah Sun Dog yang terlihat bersamaan dengan Parhelic Circle.
Kadang sering juga disebut dengan fenomena matahari kembar. Biarkan saya menjelaskannya. Fenomena Sun Dog (Sundog) yang kadang juga disebut dengan Parhelion adalah sebuah fenomena ketika kita bisa melihat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kadang, kumpulan cahaya ini bisa terlihat seperti bola yang membuat kita berpikir kalau cahaya ini adalah matahari tambahan.
Fenomena di atas memang luar biasa dan tentu saja langka. Namun, fenomena ini sebenarnya adalah fenomena atmosferik yang telah dikenal dengan baik di dunia sains. Nama fenomena itu adalah Sun Dog yang terlihat bersamaan dengan Parhelic Circle.
Kadang sering juga disebut dengan fenomena matahari kembar. Biarkan saya menjelaskannya. Fenomena Sun Dog (Sundog) yang kadang juga disebut dengan Parhelion adalah sebuah fenomena ketika kita bisa melihat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kadang, kumpulan cahaya ini bisa terlihat seperti bola yang membuat kita berpikir kalau cahaya ini adalah matahari tambahan.
Proses ini bisa disamakan dengan
proses terciptanya pelangi yang terbentuk karena cahaya matahari yang
menyinari tetesan air di angkasa. Fenomena ini bisa muncul dimana saja
dan kapan saja. Namun, ia akan lebih mudah terlihat ketika matahari
berada pada posisi yang lebih rendah di Horizon (saat terbit atau
terbenam).
Pada matahari terbit, matahari akan naik semakin tinggi, Sun Dog pun akan bergeser dari sudut 22 derajat. Ketika matahari menjadi lebih tinggi lagi, Sun Dog pun lenyap. Umumnya Sun Dog berwarna merah ketika ia berada pada jarak terdekat dari matahari. Ketika ia semakin menjauh dari matahari, warnanya akan berubah mengarah ke biru.
Lalu, apa yang dimaksud dengan Parhelic Circle? Parhelic Circle adalah garis lengkung berwarna putih yang menembus matahari. Kita bisa melihatnya dengan jelas di rekaman di atas. Walaupun seringkali hanya terlihat sepotong, kadang, garis lengkung ini bisa membentuk sebuah lingkaran sempurna di langit.
Pada matahari terbit, matahari akan naik semakin tinggi, Sun Dog pun akan bergeser dari sudut 22 derajat. Ketika matahari menjadi lebih tinggi lagi, Sun Dog pun lenyap. Umumnya Sun Dog berwarna merah ketika ia berada pada jarak terdekat dari matahari. Ketika ia semakin menjauh dari matahari, warnanya akan berubah mengarah ke biru.
Lalu, apa yang dimaksud dengan Parhelic Circle? Parhelic Circle adalah garis lengkung berwarna putih yang menembus matahari. Kita bisa melihatnya dengan jelas di rekaman di atas. Walaupun seringkali hanya terlihat sepotong, kadang, garis lengkung ini bisa membentuk sebuah lingkaran sempurna di langit.
Sama seperti Sun Dog, Parhelic Circle
juga terbentuk karena cahaya matahari yang dibelokkan oleh es kristal
hexagonal. Namun, jika untuk mendapatkan Sun Dog kita harus memiliki
es kristal hexagonal yang horizontal, maka untuk mendapatkan Parhelic
Circle, es kristal hexagonal tersebut harus berada pada posisi
vertikal atau hampir vertikal.
Fenomena Sun Dog kadang bisa
terlihat tanpa Parhelic Circle seperti yang terlihat pada Sun Dog di
kota Harbin di atas, tetapi juga bisa terlihat bersama Parhelic Circle
seperti yang terekam dalam video di atas. Jika keduanya bergabung,
maka kita mendapatkan sebuah orkestra bisu di langit.
-----ini gmbar yang laenya chuyy----
sekian chuyy,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar